Lombok Barat, NTB – Gelaran akbar Gelar Budaya dan Pameran Keris Tosan Aji Nasional Edisi ke-5 di Pasar Seni Senggigi, Lombok Barat, sukses besar, terutama berkat peran sentral aparat keamanan. Acara yang berlangsung meriah pada Sabtu, 2 Agustus 2025, ini dipuji karena mampu berjalan aman dan kondusif, menarik ribuan pengunjung dari berbagai penjuru Nusantara. Keberhasilan ini tidak lepas dari dedikasi dan profesionalisme personel Polres Lombok Barat dan Polsek Batulayar yang siaga mengamankan seluruh rangkaian kegiatan.
Pengamanan Ketat di Tengah Antusiasme Pengunjung
Dengan tema “Wikara Ruwat Gegaman” (Merawat Pusaka), acara ini bukan sekadar pameran biasa. Ia menjadi magnet bagi para pecinta budaya dan kolektor keris, dengan benda-benda pusaka bernilai historis dan seni tinggi yang dipamerkan. Antusiasme pengunjung yang membludak, dengan peserta dari 17 kabupaten se-Nusantara, menuntut kesiapan pengamanan yang ekstra. Sejak awal, Polres Lombok Barat telah mengambil langkah proaktif untuk memastikan setiap detail keamanan terjaga, mulai dari persiapan hingga penutupan acara.
Pengamanan yang terkoordinasi dengan baik terlihat jelas saat Pawai Kirab Budaya dan Keris berlangsung. Pawai yang digelar pukul 14.00 hingga 16.30 WITA ini melibatkan enam pusaka keris kebanggaan Lombok serta diikuti oleh beragam barisan budaya, menarik perhatian banyak pasang mata. Rute pawai dari Square Senggigi hingga Art Center memerlukan penjagaan ekstra di setiap titik. Kehadiran personel kepolisian yang sigap di sepanjang rute memastikan pawai berjalan tanpa hambatan berarti, memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh peserta maupun masyarakat yang turut menyaksikan kemeriahan tersebut.
Peran Kunci Kabag Ops Polres Lombok Barat dalam Menjamin Ketertiban
Seluruh rangkaian pengamanan pada hari kedua Gelar Budaya dan Pameran Keris Tosan Aji Nasional ini dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Lombok Barat, AKP I Putu Wirawan, S.Adm., M.I.Kom. Di bawah komandonya, tim gabungan dari Polres Lombok Barat dan Polsek Batulayar bekerja secara sinergis. Mereka tidak hanya fokus pada pengamanan area pameran, tetapi juga aktif mengawal ketertiban lalu lintas di sekitar lokasi acara dan memastikan setiap prosesi berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Kami menyadari pentingnya menjaga keamanan acara budaya sebesar ini, terutama dengan banyaknya benda pusaka bernilai tinggi yang dipamerkan. Fokus kami adalah memastikan semua pihak, baik peserta maupun pengunjung, merasa aman dan nyaman selama berada di lokasi acara,” ungkap AKP I Putu Wirawan. “Kerja sama tim gabungan berjalan sangat baik, dan kami bersyukur acara dapat terlaksana dengan kondusif.”
Kehadiran aparat keamanan juga sangat terasa pada momen-momen penting, seperti saat pembukaan resmi oleh Bupati Lombok Barat dan prosesi simbolis penarikan keris pusaka. Dengan pengawalan yang sigap dan terencana, seluruh rangkaian acara dapat berlangsung dengan tertib dan lancar, mencerminkan kesiapan aparat dalam menghadapi dinamika keramaian.
Acara Ditutup dengan Aman dan Tertib
Meskipun antusiasme pengunjung dan peserta memadati Pasar Seni Senggigi hingga malam hari, tidak ada kendala berarti yang terjadi. Berkat kesiapan dan kesigapan aparat keamanan, kegiatan hari kedua yang ditutup pada pukul 22.30 WITA dapat terlaksana dengan lancar dan terkendali. Hal ini merupakan bukti nyata dari komitmen Polres Lombok Barat dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayahnya.
Kerja keras Polres Lombok Barat dalam menjaga keamanan acara ini layak mendapat apresiasi. Mereka berhasil menciptakan suasana yang kondusif bagi semua pihak, menunjukkan komitmen kuat kepolisian dalam mendukung kegiatan budaya dan pariwisata. Lebih dari itu, pengamanan ini juga menjamin keamanan benda-benda pusaka yang menjadi warisan berharga bangsa, sekaligus memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang ingin menikmati kekayaan budaya Indonesia.
Gelar Budaya dan Pameran Keris Tosan Aji Nasional Edisi ke-5 akan berlanjut pada hari berikutnya. Dengan fondasi pengamanan yang kuat pada hari-hari awal, diharapkan pengamanan kepolisian akan terus menjadi faktor kunci kesuksesan hingga acara penutupan, memastikan warisan budaya ini dapat dinikmati dengan aman oleh seluruh lapisan masyarakat.
